AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
Akuntansi Dan Laporan Keuangan
Definisi tersebut mengandung arti bahwa
akuntansi adalah keterampilan (seni) mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas
dengan cara yang tepat(signifikan) dan dinyatakan setidak-tidaknya dengan uang
terhadap transaksi dan kejadian – kejadian yang setidak-tidaknya apat diukur
dengan uang serta menafsirkan segalah hasilnya. Penyusunan dan Penyajian
Laporan keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI. Saat ini, secara garis besar Standar
Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAK beserta Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan yang melandasinya dan 4 IPSAK. Standar Akuntansi
Keuangan yang ditetapkan oleh IAI merupakan hasil adaptasi dari International
Accounting Standards.
Fungsi dan Kegunaan
Akuntansi merupakan
aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai
kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
informasi akuntansi adalah :
1) Pimpinan perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi
perusahaan.
2) Pemilik Perusahaan
Untuk mengetahui perbandingan antara modal
yang ditanam dengan laba yang dicapai.
3) Kreditor
Untuk menilai sehat atau tidaknya kondisi
keuangan.
4) Pemerintah
Untuk tujuan penetapan pajak perusahaan
5) Karyawan
Mengetahui perkembangan atau kemajuan
perusahaan yang berhubungan dengan kelangsungan dan kenaikan gajinya.
PRINSIP AKUTANSI
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam
praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip,
demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut
adalah:
1) Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga
perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat
kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah
proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp
8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah
Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp
8.950.000,00.
2) Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition
Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta
(aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu
unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur
besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari
transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3) Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah
mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut.
Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap
periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian.
Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang
sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa
besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita
terima selama periode berjalan.
4) Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang
digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun
ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode,
jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika
ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap
laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat
dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5) Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure
Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah
menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena
melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan
mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan
tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya
LAPORAN KEUANGAN
laporan keuangan ialah laporan yang
digunakan untuk mengetahiu keadaan perusahaan dalam kurun waktu tertentu,
laporan keuangan perusahaan jasa biasanya hanya menggunakan 3 jenis laporan
yaitu : laporan laba / rugi , laporan perubahan ekuitas / modal dan neraca.
Hampir sama dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membutuhkan laporan
keuangan untuk mengetahui keadaan perusahaannya, jenis laporan sebetulnya sama
hanya berbeda pada unsur – unsur yang masuk dalam laporan keuangan perusahaan
dagang. Perbedaan yang terjadi adalah pada perusahaan perseorangan dan
perseroan, untuk perusahaan perseorangan, kita memakai laporan perubahan
ekuitas, sedangkan untuk perusahaan kita menggunakan laporan laba ditahan.
buku akutansi pengantarnya Pak Dhaniel
Syam))
Neraca adalah suatu bentuk laporan
keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa
harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi
tertentu.
Unsur-unsur neraca:
1) Harta (aktiva)
2) Utang (kewajiban)
3) Modal (ekuitas)
Bentuk-Bentuk Neraca:
Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk,
yaitu:
1)
Bentuk skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi
sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan
(kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.
2)
Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara
berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.
Bentuk Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua
bentuk, yaitu:
1)
Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan,
kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan.
Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau
rugi bersih.
2)
Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha,
demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar
usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di
luar usaha disajikan
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan
laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja,
dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut
suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
·
Aktiva
·
Kewajiban
·
Ekuitas
·
Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
·
Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta
informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna
laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan
kepastian diperoleh kas dan setara kas.
Refrensi :
http://adimo22.blogspot.com/2011/11/akuntansi-dan-laporan-keuangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar